selamat datang

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, 3 January 2016

Wanita sholehah

Wanita shalihah konsisten menjaga aurat, di tengah serangan trend fashion sesat yang memanjakan syahwat

Wanita shalihah sebaik-baiknya perhiasan dunia, diakhirat menjadi bidadari surga, berbahagialah pria yang menikahinya

Wanita shalihah seperti Aisyah, selain mengurus rumah juga getol berdakwah, tempat bertanya saat sahabat ada masalah

Wanita shalihah seperti Khadijah, tak kenal lelah memberi dukungan dakwah meski masalah yang mendera terus bertambah

Wanita shalihah seperti Nusaibah, menyiapkan semua anak laki2-nya tuk berperang, menyambut peluang syahid yang terbentang

Wanita shalihah seperti Fatimah, pantang gundah meski kehidupannya susah, kasih sayangnya untuk suami selalu berlimpah

Wanita shalihah sadar akan peran mulianya sebagai istri, ibu dan pengatur rumah tangga

Wanita shalihah jaga pergaulan dgn ikhwan, tegas menolak ajakan berpacaran

Wanita shalihah membasahi lisannya dengan bacaan quran, bukan obrolan tanpa faedah yang melenakan bahkan menjerumuskan

"Wanita shalihah bukanlah benda duniawi, ia adalah seseorang yang memberimu peluang tuk kebaikan akhirat"

(Abu Sulaiman Addarani)

Saturday, 2 January 2016

Allah menciptakan sesuatu berpasangan

ISILAH TITIK-TITIK DI BAWAH INI DALAM HATI DENGAN JUJUR

1. Allah menciptakan tertawa dan...
2. Allah itu mematikan dan...
3. Allah menciptakan laki-laki dan...
4. Allah memberikan kekayaan dan...

Mayoritas kita tentu akan dengan mudah menjawab :
1. Menangis.
2. Menghidupkan.
3. Perempuan.
Tapi bagaimana dengan no. 4?
Apakah Kemiskinan?

Untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat rangkaian firman Allah dalam surat An-Najm ayat 43-45, dan 48, sebagai berikut :

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ
"Dan Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (QS. An-Najm : 43).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻣَﺎﺕَ ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ
"Dan Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan."
(QS. An-Najm : 44).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺰَّﻭْﺟَﻴْﻦِ ﺍﻟﺬَّﻛَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧﺜَﻰ
"Dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. "
(QS. An-Najm : 45).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﻭَﺃَﻗْﻨَﻰ
"Dan Dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan." (QS. An-Najm : 48).

Ternyata jawaban kita benar hanya pada no. 1-3, sedang jawaban untuk no. 4 keliru.
Jawaban Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an bukan Kemiskinan, tapi Kecukupan.

Subhanallah...
Sesungguhnya Allah Ta'ala hanya memberi "Kekayaan dan Kecukupan" kepada hamba-hambaNya.
Dan ternyata yang "menciptakan" Kemiskinan adalah diri kita sendiri.

Hal ini bisa karena ketidakadilan ekonomi, kemalasan, bisa juga karena kemiskinan itu kita bentuk di dalam pola pikir kita sendiri.

Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang senantiasa bersyukur walaupun hidup pas-pasan ia akan tetap tersenyum dan merasa cukup, bukan merasa miskin.
Jadi, marilah kita bangun rasa keberlimpahan dan kecukupan didalam hati dan pikiran kita, berhenti mengeluh, berhenti mengatakan rejeki kecil, agar kita menjadi hamba-Nya yang selalu bersyukur.

Friday, 1 January 2016

Kisah nyata perseteruan dua bersaudara di pengadilan saudi

💥 Renungan hikmah 💥
بسيم الله الرحمن الرحيم

Aku mengetahui satu bagian dari kasus dua orang bersaudara yang diperkarakan di pengadilan Saudi. Perkara tersebut telah memakan beberapa waktu lamanya hingga hakim memutuskan perkara tersebut.

Rincian perkara tersebut adalah perselisihan dan pertengkaran keras antara dua bersaudara.

Sang kakak telah mencapai usia 50 tahun, dan dialah yang dikalahkan dalam perkara tersebut. Hakim telah memutuskan perkara berpihak kepada adiknya. Sang Kakak terus menangis saat putusan hukum dibacakan. Dia menangis di dalam pengadilan hingga basah jenggotnya.

Maka apakah yang membuatnya menangis? Apakah karena anak-anaknya tidak berbakti? Ataukah dia kalah dalam perkara tanah yang diperselisihkan? Ataukah sang istri yang meminta cerai? Atau bagaimana menurut anda?

Yang terjadi bukan itu semua. Yang membuat Sang Kakak menangis adalah kekalahannya dalam perkara yang sangat aneh. Dia kalah oleh adiknya dalam perkara perawatan Sang Ibu lanjut usia yang tidak memiliki apapun selain satu cincin tembaga.

Pada asalnya, Sang Ibu berada pada perawatan putra sulungnya yang tinggal sendirian. Saat usia lanjut telah mendatanginya, datanglah Sang Adik dari kota lain untuk mengambil Sang lbu untuk diajak tinggal bersama dengan keluarganya. Namun Sang Kakak menolak dengan hujjah bahwa dia mampu merawat Sang Ibu. Maka merekapun banyak berselisih tentang masalah ini.

Lalu, pada akhirnya perselisihan ini dibawa sampai ke pengadilan agar hakim memberikan keputusan di antara keduanya. Akan tetapi pertemuan di pengadilan tersebut memanas dan berlangsung berkaili-kali sementara masing-masing bersikukuh bahwa dia yang lebih berhak untuk merawat sang Ibu yang sudah itu.

Di pengadilan itu Hakim meminta untuk dihadirkan Sang Ibu guna ditanya. Lalu dua bersaudara tersebut nenghadirkan Sang Ibu dengan saling bergantian menggendong sang Ibu yang sudah kurus dan tidak kuat lagi berjalan. Tatkala Hakim bertanya kepadanya siapakah yang lebih dia pilih untuk tinggal bersamanya, dia menjawab: ‘Ini adalah mata
(kesayanga)ku” Seraya memberikan isyarat kepada putra sulungnya. “Dan ini adalah mata (kesayangan)ku yang lain”.

Seraya memberikan isyarat kepada putra bungsunya. Maka sang hakim terpaksa memberikan urusan yang sesuai menurut pendapatnya.

Maka Sang Hakim memutuskan sang Ibu hidup bersama dengan Sang Adik. Merekalah yang lebih mampu merawat Sang Ibu.

Disaat Hakim membacakan keputusan tersebut Sang Kakak pun menangis sejadi-jadinya, air matanya menangis tanpa bisa dihentikan hingga membuat setiap orang di sekitarnya ikut menangis.

Betapa mahalnya air mata yang dia curahkan, air mata penyesalan karena tidak memiliki kemampuan untuk merawat ibunya setelah dia menjadi tua. Betapa besar peran Sang ibu untuk sebuah perlombaan guna berbakti kepada dirinya.

Sungguh andai saja aku mengetahui bagaimana dia mendidik kedua putranya hingga keduanya sampai berlomba untuk merawat Sang Ibu hingga meminta keputusan pengadilan.

Sesungguhnya ini adalah sebuah pelajaran yang jarang dalam masalah berbakti kepada kedua orang tua pada masa yang di dalamnya berbakti kepada orang tua menjadi barang langka.

Menangislah wahai orang orang yang durhaka kepada kedua orang tua, mudah-mudahan hatimu menjadi lembut, dan membuatmu merasa iba dengan ibumu.

Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam bersabda,

“Semoga hina, kemudian semoga hina, kemudian semoga hina.” Kemudian beliau ditanya, “ Siapa ya Rasulallah?” BeIiau menjawab: “Orang yang mendapati kedua orang tuanya di masa tua, salah satunya atau keduanya, lalu ia tidak masuk surga.’

(HR. Muslim:6462)

(Oleh : Mamduh Farhan Al-Buhairi, Qiblati edisi 10/!!!. )
✨🙏✨ بارك الله فيكم. ....

comment