selamat datang

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday 23 December 2015

Syair tentang wanita

اَلْأُنْثَى: كَالْقَهْوَةِ، إِذَا أَهْمَلْتَهَا أَصْبَحَتْ بَارِدَةً، حَتَّى فِيْ مَشَاعِرِهَا

Perempuan itu seperti kopi, 
jika engkau abaikan,  ia menjadi dingin, sampai dalam hal cita rasanya

. عِنْدَمَا تَصْمُتُ الْأُنْثَى أَمَامَ مَنْ تُحِبُّ، تَأْتِي الْكَلِمَاتُ عَلَى هَيْئَةِ دُمُوْعٍ

 Saat perempuan diam di depan orang yang ia cintai, 
maka muncullah banyak kata dalam bentuk air mata!!

اَلْأُنْثَى: فِي الْبِدَايَةِ تَخَافُ أَنْ تَقْتَرِبَ مِنْكَ، وَفِي النِّهَايَةِ تَبْكِيْ حِيْنَ تَبْتَعِدُ عَنْهَا، قَلِيْلٌ مَنْ يَفْهَمُهَا

 Perempuan itu, pada mulanya takut untuk mendekatimu, 
namun pada akhirnya, ia menangis saat engkau menjauh darinya .. 
sedikit sekali orang yang memahaminya

. اَلْأُنْثَى: لَا تُرِيْدَ مِنْكَ الْمُسْتَحِيْلَ، هِيَ فَقَطْ تُرِيْدُكَ أَنْ تَكُوْنَ مِثْلَ الرَّجُلِ الَّذِيْ تَتَمَنَّاهُ أَنْتَ لِشَقِيْقَتِكَ

 Perempuan itu tidak menginginkan kemustahilan darimu, 
dia hanya menginginkan agar engkau seperti lelaki yang engkau bayangkan tentang saudari kandungnya

. اَلْأُنْثَى: إِمَّا كَيْدٌ عَظِيْمٌ، أَوْ حُبٌّ عَظِيْمٌ! وَأَنْتَ مَنْ يُحَدِّدُ أَيُّهَا الرَّجُلَ، فَإِنْ مَكَرْتَ بِهَا مَكَرَتْ بِكَ، وَإِنْ أَحْبَبْتَهَا عَشِقَتْكَ

 Perempuan itu tipu daya besar atau cinta agung, 
dan engkau lah yang menentukannya wahai lelaki..
jika engkau membuat makar atasnya, diapun membuat makar kepadamu, 
dan jika engkau mencintainya, ia pun kasmaran terhadapmu

بِقَدْرِ مَا تُحِبُّ الْأُنْثَى هِيَ تَغَارُ، لِذَا أَيُّ أُنْثَى تَجُنُّ غِيْرَةً، هِيَ تَجُنُّ حُبًّا

 Sesuai dengan tingkat cintamu kepada perempuan, 
seperti itulah ia cemburu,  karenanya,  apa saja yang membuat perempuan menjadi gila karena cemburu,  itu juga yang membuatnya gila karena cinta.

اَلْأُنْثَى: تُدَاوِيْ وَهِيَ مَحْمُوْمَةٌ، وَتُوَاسِيْ وَهِيَ مَهْمُوْمَةٌ، وَتَسْهَرُ وَهِيَ مُتْعَبَةٌ، وَتَحْزَنُ مَعَ مَنْ لَا تَعْرِفُ

Perempuan itu :
mengobati, padahal dia sedang demam, 
membantu, padahal dia susah, 
begadang, padahal lelah, dan..
berduka terhadap seseorang yang tidak dikenalnya

َلْأُنْثَى : تُحِبُّ أَنْ تُعَامَلَ كَطِفْلَةٍ دَائِماً مَهْمَا كَبُرَتْ

Perempuan itu selalu ingin diperlakukan seperti bocah kecil, 
betapapun ia menua

. لَا تَطْرُقْ بَابَ قَلْبِ الْأُنْثَى، وَأَنْتَ لَا تَحْمِلُ مَعَكَ حَقَائِبَ الِاهْتِمَامِ

 Jangan berani-berani mengetuk pintu hati perempuan 
jika engkau tidak membawa berkoper-koper perhatian.

عِنْدَمَا تَغَارُ الْأُنْثَى: اُرْسُمْ قُبْلَةً عَلَى يَدَيْهَا، دَعْهَا تَشْعُرُ بِأَنَّها نِعْمَةٌ مِنَ اللهِ لَدَيْكَ

 Saat perempuan cemburu, buatlah lukisan ciumanmu pada kedua tangannya, biarkan dia merasakan bahwa dia merupakan kenikmatan Allah SWT yang sangat besar bagimu.

اَلْأُنْثَى اَلْهَادِئَةُ، اَلنَّاعِمَةُ، أكْثَرُ ضَجِيْجًا بِقَلْبِ الرَّجُلِ

 Perempuan, yang tenang, nan lembut, 
ternyata pembuat kebisingan terbesar pada hati lelaki.

اَلْأُنْثَى: وَإِنْ قَسَتْ؛ فَإِنَّهَا لَا تَخْلُوْ مِنْ مَشَاعِرِ الْعَطْفِ، وَالرَّأْفَةِ

 Perempuan itu, meskipun keras hati, sebenarnya tidak pernah kosong dari rasa simpati dan kasih sayang.

لَا يَحْتَمِلُ جُنُوْنَ الْأُنْثَى وَغِيْرَتَهَا، إِلَّا رَجُلٌ أَحَبَّهَا بِصِدْقٍ

 Tidak ada yang mampu menanggung kegilaan perempuan dan kecemburuannya, kecuali lelaki yang mencintainya dengan sebenarnya.

لَيْسَ عيَباً أنَ يَتَعَلَّمَ الرَّجُلُ مِنْ قَلْبِ الْأُنْثَى شَيْئا يَجْعَلُهُ أكَثرَ إِنْسَانِيَّةً وَرِقَّةً

 Tidak aib jika lelaki mau belajar dari hati perempuan sesuatu yang menjadikannya semakin manusiawi dan semakin lembut.

اَلْأنثىْ : تَخشىْ الخيانْة ، وَالفقدانْ ، وَالغيابْ ، ولا تسَتطيع بسهولة نسيانْ غائبْ أحَبته ، تظل تراقِبه منْ بعد

 Perempuan itu takut dikhianati, takut kehilangan, takut tiada, dan tidak mudah melupakan seorang yang tiada yang dicintainya, 
ia terus menerus mengawasinya dari jauh

.للأنثى : أن تربي طفلاً بلا أب ، لكن لا يمكن للرجل أن يربي طفلاً بلا أمهنا روعه الأنثى

 Mungkin perempuan mengasuh anak tanpa seorang ayah, tetapi,  tidak mungkin lelaki mengasuh anak tanpa ibu. 
Di sinilah terletak keindahan perempuan.

مَتى مآ كُنت 'رجُل' تكُن لك «امرأة

 Jikalau kamu benar-benar lelaki, pasti punya perempuan

مَتى مآ كُنت 'ذكَر' تكُن لك «أنثى

 Jikalau engkau jantan, pasti punya betina

مَتى مآ كُنت 'ملِك' تكُن لك «أميرة

 Kapan engkau menjadi raja, pasti ada ratu

مَتى مآ كُنت 'عاشِق' تكُن لك «متيمة

 Kapan engkau kasmaran, pasti perempuan itu seperti seorang yang kehilangan anak

فلا تكُن 'لاشيء' وتُريدهآ أن تكون «كل شيء

 Jangan sampai engkau tanpa apa-apa 
sementara engkau menginginkan perempuan segala-galanya

عندمآ تُنفخ فيك الروح تكون في بطن امرأة

 Ingatlah, 
saat ruh ditiupkan kepadamu, engkau ada di rahim perempuan.

عندما تبكي، تكون في حضن امرأة

 Saat engkau menangis, engkau ada di pangkuan perempuan

وعندما تعشق، تكون في قلب امرأة

 Saat engkau kasmaran, engkau ada di hati perempuan

رفقاً بهآ .. فالاُنثى أمانة ،، مآ خُلِقَت لﻹهانة

 Karenanya, perlakukan perempuan dengan penuh kelembutan.
Perempuan itu dicipta sebagai amanah, bukan dicipta untuk dihinakan

فلتحيا كل أنثي ... متزوجة ، أو عازبة ، أو مطلقة ، أو كانتّ أرملة

 Maka..hidup perempuan!!! 
Adakah ia bersuami, atau gadis, atau janda cerai, ataupun janda mati…

Saturday 19 December 2015

Sistem pendidikan terbaik

Sistem Pendidikan Terbaik
Oleh: Muhammad Husnan

Sekitar Empat tahun yang lalu tepatnya di awal Ramadhan 1433 H Saya mengikuti kuliah subuh di Masjid dekat rumah. Ustadz yang berceramah menceritakan kisah nyata dari seorang rektor salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia yang sedang mencari sistem pendidikan terbaik yang dapat menghasilkan dan mencetak generasi yang cerdas, bermartabat dan bisa bermanfaat bagi bangsa dan agama.

Untuk mencari sistem pendidikan terbaik, rektor tersebut pergi ke Timur Tengah untuk meminta nasihat dari seorang ulama terkemuka di sana. Ketika bertemu dengan ulama yang ingin ditemuinya, lalu dia menyampaikan maksudnya untuk meminta saran bagaimana menciptakan sistem pendidikan terbaik untuk kampus yang dipimpinnya saat ini.

Sebelum menjawab pertanyaan dari rektor, ulama tersebut bertanya bagaimana sistem pendidikan saat ini di Indonesia mulai dari tingkat bawah sampai paling atas?
Rektor menjawab, "paling bawah mulai dari SD selama  6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, D3 3 tahun atau S1 4 tahun, S2 sekitar 1.5 - 2 tahun, dan setelah itu S3 untuk yang paling tinggi.

Jadi untuk sampai S2 saja butuh waktu sekitar 18 tahun ya? Tanya Sang Ulama.
Iya, jawab rektor tersebut.
Lalu bagaimana jika hanya lulus sampai di SD saja selama 6 tahun, pekerjaan apa yang akan bisa didapat? Tanya kembali Sang Ulama.
Kalau hanya SD paling hanya buruh lepas atau tukang sapu jalanan, tukang kebun dan pekerjaan sejenisnya. Tidak ada pekerjaan yang bisa diharapkan jika hanya lulus SD di negeri Kami. Jawab si rektor.

Jika Lulus SMP bagaimana?
Untuk SMP mungkin jadi office boy (OB) atau cleaning service, jawab kembali si rektor. Kalau SMA bagaimana?
Kalau lulus SMA masih agak mending pekerjaan nya di negeri Kami, bisa sebagai operator di perusahaan-perusahaan, lanjut si rektor.

Kalau lulus D3 atau S1 bagaimana? Bertanya kembali Sang Ulama. Klo lulus D3 atau S1 bisa sebagai staff di kantor dan S2 bisa langsung jadi manager di sebuah perusahaan, kata si rektor.

Berarti untuk mendapatkan pekerjaan yang enak di negeri Anda minimal harus lulus D3/S1 atau menempuh pendidikan selama kurang lebih 15-16 tahun ya? Tanya kembali sang Ulama. Iya betul, jawab si rektor.

Sekarang coba bandingkan dengan pendidikan yang Islam ajarkan. Misal selama 6 tahun pertama (SD) hanya mempelajari dan menghapal Al-Qur'an, apakah bisa hapal 30 juz? Tanya Sang Ulama. Inshaa Alloh bisa, jawab si rektor dengan yakin. Apakah ada hafidz Qur'an di negeri Anda yang bekerja sebagai buruh lepas atau tukang sapu seperti yang Anda sebutkan tadi untuk orang yang hanya Lulus SD? Kembali tanya Sang Ulama. Tidak ada, jawab si rektor.

Jika dilanjut 3 tahun berikutnya mempelajari dan menghapal hadis apakah bisa menghapal ratusan hadis selama 3 tahun? Bisa, jawab si rektor. Apakah ada di negara Anda orang yang hapal Al-Qur'an 30 juz dan ratusan hadis menjadi OB atau cleaning service? Tidak ada, jawab kembali si rektor.

Lanjut 3 tahun setelah itu mempelajari tafsir Al-Qur'an, apakah ada di negara Anda orang yang hafidz Qur'an, hapal hadis dan bisa menguasai tafsir yang kerjanya sebagai operator di pabrik? Tanya kembali ulama tersebut. Tidak ada, jawab si rektor. Rektor tersebut mengangguk mulai mengerti maksud sang ulama.

Anda mulai paham maksud Saya? Ya, jawab si rektor.

Berapa lama pelajaran agama yang diberikan dalam seminggu? Kurang lebih 2-3 jam, jawab si rektor.

Sang ulama melanjutkan pesannya kepada si rektor, jika Anda ingin mencetak generasi yang cerdas, bermartabat, bermanfaat bagi bangsa dan agama, serta mendapatkan pekerjaan yang layak setelah lulus nanti, Anda harus merubah sistem pendidikan Anda dari orientasi dunia menjadi mengutamakan orientasi akhirat karena jika Kita berfokus pada akhirat inshaa Alloh dunia akan didapat. Tapi jika sistem pendidikan Anda hanya berorientasi pada dunia, maka dunia dan akhirat belum tentu akan didapat.

Pelajari Al-Qur'an karena orang yang mempelajari Al-Qur'an, Alloh akan meninggikan derajat orang tersebut di mata hamba-hambaNya. Itulah sebabnya Anda tidak akan menemukan orang yang hafidz Qur'an di negara Anda atau di negara manapun yang berprofesi sebagai tukang sapu atau buruh lepas walaupun orang tersebut tidak belajar sampai ke jenjang pendidikan yang tinggi karena Alloh yang memberikan pekerjaan langsung untuk para hafidz Qur'an. Hafidz Qur'an adalah salah satu karyawan Alloh dan Alloh sayang sama mereka dan akan menggajinya lewat cara-cara yang menakjubkan. Tidak perlu gaji bulanan tapi hidup berkecukupan.

Itulah pesan Sang Ulama kepada rektor tersebut. Mari kita didik diri dan keluarga kita agar senantiasa selalu membaca, mempelajari, dan menghapal Al-Qur'an agar hidup kita dimudahkan dan berkecukupan. Totalitas menjadi karyawan Alloh bukan hanya karyawan dari seorang manusia.

Semoga bermanfaat.
Silahkan dishare agar semakin banyak yang terinspirasi untuk mempelajari dan menghapal Al-Qur'an

Thursday 10 December 2015

Pentingnya pendidikan

Selamat pagi sahabat @kak_echo mari kita baca inspirasi sejenak

Orang-orang Cina zaman kuno dulu ingin hidup dalam kondisi aman, mereka membangun tembok Cina yang sangat besar. Mereka berkeyakinan tidak akan ada orang yang sanggup menerobosnya.
Akan tetapi...... 100 tahun pertama setelah tembok selesai dibangun, Cina terlibat tiga kali perperangan besar. Pada setiap kali perperangan, musuh tidak butuh menghancurkan tembok atau memanjatnya untuk menerobos masuk. Tapi cukup bagi mereka setiap kali perang menyogok penjaga pintu gerbang, kemudian mereka masuk melalui pintu.

Perhatian orang Cina di zaman itu disibukkan dengan pembangunan tembok, tapi mereka lupa membangun manusia. Membangun manusia seharusnya dilakukan
sebelum membangun apapun.
Salah seorang orientalis mengatakan:
"Apabila anda ingin menghancurkan peradaban sebuah umat, ada tiga cara untuk melakukannya:

1. Hancurkan tatanan keluarga.
2. Hancurkan pendidikan.
3. Hancurkan keteladanan dari orang-orang yang jadi panutan dan ulama.

Untuk menghancurkan keluarga
caranya dengan mengikis peranan ibu.
Jadikan mereka malu menjalani peran sebagai ibu rumah tangga.

Untuk menghancurkan pendidikan;
jangan jadikan para pendidik sebagai orang yang penting dalam masyarakat.
Kurangi penghargaan terhadap mereka, hingga para pelajar meremehkannya.

Untuk menghancurkan keteladanan
rusak akhlak para ulama dan tokoh masyarakat. Hingga tidak ada yang patut dipercayai. Tidak ada orang yang mendengarkan perkataannya, apalagi meneladani perbuatannya.

Apabila ibu-ibu tidak punya kesadaran, para guru yang ikhlas lenyap, dan para ulama panutan sudah sirna, maka siapa lagi yang akan mendidik generasi dengan nilai-nilai luhur?!"

Saat itulah kehancuran umat akan terjadi. Sekalipun tubuh terbungkus pakaian mewah, bernaung di bangunan megah dan dibawa dengan kendaraan super wah.
Apakah saat ini sedang terjadi?!

WASPADALAH !!

comment